Beliau adalah juara guru berprestasi tingkat Nasional yang akan berbagi pengalaman bersama bapak ibu guru pembelajar di kelas Belajar Menulis mala mini. Selain juara guru berprestasi tingkat Nasional, beliau juga memiliki segudang prestasi lainnya dan berbagai pengalaman mengikuti ajang perlombaan. Beliau adalah bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd. seorang pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang.
Aktifitas Bapak Sigit Suryono selain mengajar, beliau juga
sebagai duta rumah belajar Kemdikbud, duta Sains P4TKIPA, admin FB komunitas
rumah belajar Kemdilbud, dan juga pengurus PPII DIY mulai tahun 2020.
Prestasi tertinggi yang beliau raih adalah sebagai Juara 1
Guru SMP berprestasi tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan penyerta seperti
Anugrah Gubernur DIY, Penghargaan dari Kemdikbud, dan juga mendapat Satya
Lencana bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 serta mendapat kesempatan
belajar singkat ke Australia tahun 2016.
Prestasi tersebut beliau raih melalui serangkaian perjuangan
yang panjang. Semasa sekolah dulu beliau adalah siswa yang tidak pernah
dianggap dan jauh dari prestasi. Puncaknya saat beliau kuliah S1 di Universitas
Negeri Yogyakarta beliau hamper saja drop out dan akhirnya lulus dalam masa 7
tahun. Dikarenakan saat menempuh kuliah S1 beliau aktif di organisasi
kemahasiswaan sampai Senat Fakultas. Selain itu beliau juga menggeluti berbagai
aktifitas usaha dari mulai mempunyai usaha sablon, rental computer serta
mengajar di beberapa sekolah meskipun belum selesai kuliah.
Saat diterima menjadi Pegawai Negeri pada tahun 2005 disitulah
beliau menutup cerita kegagalan masa lalunya. Rasa malu yang dahulu sering
menghantui sekarang hilang berganti rasa percaya diri dan optimis bahwa dirinya
adalah orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat dan bangsanya. Menjadi guru
di SMP Negeri 1 Wonosari inilah beluai mulai menerapkan semua ilmu dan juga
pengalaman berorganisasi maupun berwirausaha semasa kuliah. Hingga akhirnya datang
kesempatan ketika ada kegiatan pemilihan symposium guru tingkat Provinsi DIY
pada tahun 2006. Meskipun pada saat itu beliau masih berstatus sebagai CPNS,
sementara para peserta lainnya adalah guru-guru pengurus MGMP setiap mapel di
DIY. Inilah kesempatan pertama yang tidak disia-siakan, bahkan pengalaman
menjadi peserta symposium tersebut memberikan pelajaran berharga untuk
berkompetisi dengan para senior yang tentu sangat hebat dan sudah
berpengalaman.
Pengalaman dan ilmu dari para competitor inilah yang
kemudian beliau catat dan pelajari, kemudian mencoba melakukan pola ATM (Amati
Tiru Modifikasi). Jadi kesimpulannya adalah bahwa untuk bias menjadi orang
berprestasi yang dibutuhkan adalah :
1. Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat
2. Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebutdengan model ATM (Amati Tiru Modifikasi)
Model ATM ini bias diterapkan dimanapun tempat dan
keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan k emampuan kita masing-masing. Misalnya
sebagai penulis maka untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah dengan
para penulis hebat. Bagi para programmer agar bisa hebat maka belajarlah dari
para programmer lewat hasil karya mereka, dan lain sebagainya. Maka dari itu
penting bagi para guru untuk mengetahui karakter diri kita sendiri, ingin
menjadi seperti apa dan kemudian tentukan target serta strategi yang tepat.
Ketika kegiatan symposium guru itulah banyak ilmu yang bisa
beliau serap dan kemudian memberi pengaruh pada perjalanan karier bapak Sigit
Suryono hingga saat ini. Banyak hal yang bisa dipelajari dari para ketua MGMP
di seluruh Provinsi DIY dan seluruh mata pelajaran yang hadir dalam kegiatan symposium
tersebut, antara lain yaitu :
1. Untuk menjadi juara dalam suatu kompetisi maka harus memiliki rpoduk yang unggul dibandingkan dengan competitor lainnya.
1. Hal ini bisa dilihat dari karya tulis yang baik, kemudian karya tersebut berupa hasil penelitian yang relevan dan didukung dengan data dan presentasi yang baik.
2. Karya tulis ilmiah yang sesuai dengan gaya selingkungnya
3. File presentasi yang baik dan menarik
4. Kesiapan mental saat presentasi
5. Focus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur
Dari catatan
tersebut maka perlu dilakukan pendataan dan pengarsipan yang baik, apalagi bagi
guru-guru yang akan mengikuti ajang lomba guru berprestasi maka yang
dipersiapkan paling utama adalah rekam jejak atau portofolio dari semua
kegiatan yang pernah diikuti, dari mulai undangan, surat tugas dan juga bukti
dokumentasi. Simpan dan arsipkan dalam map dan letakan di ruang kerja, ini akan
sangat membantu saat proses mengikuti lomba guru berprestasi.
Keberhasilan Bapak SIgit Suryono sebagai juara 1 guru
berprestasi tingkat Nasional sebetulnya berasal dari beberapa kegagalan pada
saat mengikuti even-even sebelumnya, berikut kisahnya :
1. Ajang NITC tahun 2009 : gagal karena karya tulisnya kurang bisa diterima oleh juri (kurang menggigit)
2. Ajang INOBEL tahun 2009 : gagal karena tidak focus dalam mempresentasikan karya, tidak focus pada media yang harusnya dipresentasikan, meskipun media yang dihasilkan sangat bagus.
3. Ajang Ki Hajar tahun 2012 : gagal karena kalah presentasi dengan competitor
4. Ajang FIG tahun 2013 : gagal karena penelitian PTK yang dilakukan hanya 1 siklus artinya gaya selingkungnya kurang tepat.
5. Ajang Guru berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2013 : mendapat juara 2 karena diperlukan portofolio lebih banyak
6. Ajang Mobile Edukasi tahun 2014 dan 2015 : gagal karena media hasil karya competitor lain lebih baik.
Begitu banyak keberhasilan yang
tertunda tidak menyurutkan semangat Bapak Sigit Suryono untuk mengikuti
berbagai even perlombaan. Kata mutiara yang sampai saat ini beliau pegang
adalah kata-kata dari ibunda tercinta, beliau seorang pensiunan guru SD. Kata mutiara
penyemangaynya dalah “kalah cacak, menang cacak” itulah yang menjadi pelecut
untuk mengikuti berbagai even perlombaan. Artinya kalah maupun menang merupakan
hal yang biasa. Ditambah dengan dukungan penuh dari orang tua, istri dan
anak-anak maka setiap even lomba yang beliau ikuti pasti dilakukan dengan penuh
perjuangan dan tidak dipersiapkan asal-asalan. Setelah tahun 2015 itulah
prestasi nasional terasa mudah dicapai karena bekal perjuangan, kegagalan dan
pengalaman dari masa-masa sebelumnya. Keberhasilan berikutnya yang beliau raih
adalah :
1. Peserta terbaik literasi tingkat Nasional tahun 2017
2. Duta rumah belajar terinovatif tahun 2018
3. Duta sains P4TKIPA
4. Mendapat anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala bidang Pendidikan tahun 2020 pada saat Dies Natalis UNY yang ke 56
Selanjutnya beliau memberikan tips-tips bagi bapak ibu guru
yang akan mengikuti ajang kompetisi baik untuk diri sendiri maupun anak
didiknya, yaitu “
1. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan karya yang akan dilombakan
2. Karya yang diikutkan bukan karya yang instan, tidak maksimal, hanya membuat karya saat aka nada lomba, tetapi karya itu dibuat jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang didalamnya ada jiwa, ruh dan semangat kita
3. Jika lolos ke tingkat Nasional maka perlu dilihat kembali bagaimana kriteria penilaian dalam lomba tersebut, apakah hasil karyanya ataukah presentasinya
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga focus pada lomba
5. Saat presentasi lomba focuslah pada materi yang akan disampaikan, jangan sampai keluar atau menyimpang dari materi presentasi yang telah disiapkan
Waaw.. super sekali materi malam ini bersama bapak Sigit
Suryono, pengalaman dan semangat juang beliau semoga melecut kita untuk
menghasilkan karya sesuai bidang masing-masing
Mantapps bu.. mari berkarya bersama
ReplyDeleteTerima kasih bu.. saling menyemangati ya..
DeleteMantapps bu.. mari berkarya bersama
ReplyDeletehebat, meski baru bergabung sudah mampu membuat resume
ReplyDeleteTerima kasih pak.. harus dimulai belajarnya nggih pak
DeleteMateri pembekalan yang sangat oke
ReplyDeleteTerima kasih pak.. sy perlu belajar dari pak santo..
DeleteOkey banget Bu... Nuansa hijau.
ReplyDeleteOkey banget Bu... Nuansa hijau.
ReplyDeleteOkey banget Bu... Nuansa hijau.
ReplyDeleteTerima kasih bu.. nggih bu, biar seger
DeleteAmin doanya, mudah mudahan di ijabah oleh Allah SWT
ReplyDeleteTerima kasih bu..
DeleteKeren Bu
ReplyDeleteBaru belajar Bu..
DeleteOk tulisannya Bu....
ReplyDeleteATM ATM ting ting....
Semangat menulis Bu