Tuesday, September 15, 2020

Energi Menulis

 Narasumber : Eva Hariyati Israel, S.Kom


Guru TIK



Beliau seorang guru TIK di SMA Negeri Kota Kupang Nusa Tenggara Timur, nama lengkapnya Ibu Eva Hariyati Istael, S.Kom. Sosok guru yang aktif ini pernah menjadi Instruktur Kurikulum 2013 tingkat SMA di Provinsi  Nusa Tenggara Timur dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Juga menjadi sahabat rumah belajar di Provinsi NTT di tahun 2019. Saat ini di tahun 2020 beliau sebagai calon pendamping guru penggerak angkatan pertama. Berkarya dan bermanfaat adalah satu hal yang bisa kita lihat dari narasumber malam ini di kelas belajar menulis Om Jay.

Kelas Menulis Om Jay

Berada dalam grup WA belajar menulis bersama Om Jay bersama rekan-rekan guru pembelajar sangat memeberikan ruang dan menjadi wadah bagi kita menggali potensi dan mengembangkan minat dan belajar dari banyak pakar ahli yang ada dalam Grup ini. Bu Eva merasakan itu ketika awalnya beliau bergabung sebagai peserta belajar menulis di grup WA gelombang 7. Sama alurnya seperti yang saat ini peserta kelas belajar menulis lakukan, beliau dan rekan-rekan di gelombang 7 juga melakukan hal yang sama. Belajar tahap demi tahap, mengeksploasi dan elaborasi konsep dari setiap Narasumber yang dihadirkan hingga akhirnya dapat mewujudkannya menjadi sebuah Aksi Nyata menulis dan melahirkan buku.

Awalnya Bu Eva ikut bergabung dan menimba ilmu mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan dalam forum belajar menulis gelombang 7 di bulan Maret 2020 bertepatan dengan pandemi Covid 19. Kebijakan belajar dan bekerja dari rumah merupakan hal yang baru dirasakan, dimana rasanya membuat kita membuang waktu dan bingung harus berbuat apa karena mendadak harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh.

Ternyata jika kita dapat melihat dari sudut pandang positif, pandemic ini akhirnya membawa berkah peningkatan kompetensi menulis bagi Bu Eva dengan bergabung digrup menulis Om jay. Setiap hari peserta di group ini berlatih menulis 3 paragraf pertama dari ide ide yang di lemparkan om jay ke grup kelas. Awalnya beliau berpikir Om Jay hanya mengajak kita menulis dengan tema tema sederhana seperti kucing, siomay, anak bayi, pokoknya apa saja yang dilemparkan ke grup, ternyata dari situlah kita diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf untuk melatih kebiasaan menulis.

Semakin hari semakin bertambah pengalaman. Hadirnya narasumber-narasumber yang luar biasa mampu menginspirasi dan membuat semangat untuk menulis semakin besar. Dari yang hanya menulis minimal 3 paragraf, pentigraf, hingga menuangkan resume materi dalam tulisan di blog. Setiap peserta wajib membuat resume dan memposting diblog. Berbekal pengalaman yang luar biasa ini akhirnya mampu menghantarkan Bu Eva untuk bisa melahirkan sebuah buku pertama.

Buku Pertama

Materi dari seorang Professor baik hati dan berprestasi malam itu membuat para peserta menyimak dengan seksama. Hal yang membuat dada para peserta berdegup kencang yaitu saat seselai materi dan kemudian Prof.Richardus Eko Indrajit mengajak sekaligus menantang para peserta untuk berkolaborasi menulis bersama Beliau dalam waktu satu minggu. Dalam hati, Bu Eva berteriak GILAAA menulis seminggu bisakah? Apalagi para peserta semuanya para pemula dan rasanya tidak yakin bisa memenuhi tantangan Profesor.

Berikutnya peserta diminta mengisi list dengan metuliskan nama serta nomer HP bagi yang merasa siap menerima tantangan. Bu Eva sendiri terkagum-kagum membaca setiap tema yang disodorkan, karena semua berkaitan dengan teknologi informasi terkini. Meskipun beliau seorang Guru TIK tapi masih merasa belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep konsep tema yang ditawarkan Prof. Eko waktu itu.

Akhirnya karena merasa tertantang dan untuk membuktikan kemampuan diri bahwa beliau bisa menulis buku maka Bu Eva pun memberanikan diri menuliskan nama dan nomer HP pada list yang diedarkan. Selanjutnya 21 orang peserta yang sudah mengisi daftar kemudian digabungkan dalam grup menulis bersama Prof. Eko.

Main map tentang buku yang akan ditulis disodorkan Bu Eva kepada Prof. Eko pada hari pertama mulai menulis. Main map ini beliau dapatkan dari belajar menulis bersama narasumber Bapak Akbar Zainudin Penulis buku Man Jadda Wa Jadda. Kemudian dari main map ini dituangkan ke dalam outline yang hari itu juga disetujui oleh Prof Eko dengan mendapat tanggapan Very Good. Selanjutnya Bu Eva diminta untuk langsung membuat daftar isi bukunya.



Bu Eva mulai membuka sejumlah referensi salah satunya dengan membeli buku karya bapak Akbar Zainudi berjudul UKTUB yang memberikan panduan lengkap menulis buku dalam 180 hari serta buku  referensi lainnya yang direkomendasikan. Membuat daftar isi yang dikembangkan dari main map akhirnya berhasil diselesaikan sebagai tahap awal untuk menulis buku.

Melihat cover buku yang dibuat oleh Prof. Eko pada hari kedua membuat Bu Eva begitu bersemangat dan merasa buku hasil karyanya sudah terbit padahal baru covernya saja. Inilah yang membuat Bu Eva mengalami kegilaan menulis hingga otaknya hanya fokus pada tulisan ide-ide yang akan ditambahkan kedalam bukunya.

Hari ketiga , ke empat dan ke lima, dilewati dengan FOKUS menulis tanpa buang buang waktu. Sehingga waktu satu minggu itu pikiran , hati dan raganya benar –benar menjadi satu seiring sejalan, tak ingat lagi yang lain, yang diingatan hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. Ngeri ngeri sedap menurut beliau, bahkan terkadang rasa kantuk pun hilang ketika tangan sudah asyik menari nari di atas keyboard, membawa perasaan seperti sudah ahli sekali merangkai kata padalah baru kemarin belajar. Do’a memohon kemudahan dan kelancaran pun selalu dipanjatkan mengiringi ikhtiar yang tengah dikejar.

Inilah pengalaman menulis buku pertama yang tak akan terlupakan. Akhirnya Bu Eva bisa membuktikan bahwa beliau bisa menulis buku dalam waktu satu minggu. Selanjutnya proses editing, bersyukur dalam waktu dua minggu proses editing selesai dan siap disetorkan kepada Prof Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit.

Peserta belajar menulis yang menerima tantangan Pak Eko semula dari jumlah 21 peserta yang bergabung akhirnya hanya 11 orang yang berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Dua pecan kemudian, tepatnya tanggal 23 Mei 2020 tibalah waktunya para peserta mendengarkan hasil  Evaluasi dan pengumuman tulisan yang Lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi. Bersyukur, 9 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof. Eko berhasil diterima tanpa revisi. Termasuk salah satunya adalah Bu Eva dengan buku berjudul Kelas Maya. Sungguh suatu kepuasan bathin yang tak ternilai harganya, mendapatkan pencapaian sejauh ini. Rasa lelah telah terbayar sempurna mendengar keputusan tersebut.



Pengalaman dari menulis buku berjudul Kelas maya –Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah belajar yang berhasil lolos evaluasi dan diterbitkan oleh penerbit Andi ini membuat Bu Eva terinspirasi untuk menulis kembali. Buku pertama ini terinspirasi dari aktivitas yang beliau ikuti sebagai sahabat Rumah Belajar.

Berikutnya pengalaman beliau sebagai Instruktur Kurikulum 2013 juga menginspirasinya untuk menulis buku Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif yang saat ini sudah masuk tahap editing.

Kemudian setelah mengikuti kegiatan bimtek pendamping selama sembilan hari sebagai calon pendamping guru penggerak angkatan pertama, Bu Eva kembali terinspirasi untuk menulis buku dengan judul Belajar Merdeka, Merdeka Belajar. Sungguh pengalaman adalah inspirasi menulis bagi beliau.

Berbagi dengan Menulis

Akan ada jalan yang terbuka ketika kita menulis dengan niat berbagi. Karena apa yang terpancar oleh pikiran kita itulah yang akan mempertemukan kita dengan nasib kita, dengan orang-orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Sehingga satu prinsip yang Bu Eva pegang saat ini, yaitu semakin dibagi semakin tak terbatas. Dan benar terbukti, semakin kita niat berbagi ada saja ide ide yang muncul dalam pikiran dan hati kita, seakan ide itu tidak pernah habis.

Awalnya apa yang kita lihat dan kita alami mungkin tidak terpikir untuk kita bagikan apalagi untuk ditulis dalam bentuk karya tapi setelah pecah telur buku pertama yang bisa diterbitkan maka semakin memotifasi untuk menghasilkan karya-karya yang lainnya. Inilah rasanya bahwa keberkahan selalu datang.

Pengantar

Diperlukan ada 2 atau 3 pengantar atau testimoni dari orang orang yang dianggap penting setelah buku rampung ditulis. Maka orang pertama yang diminta untuk menyampaikan pengantar adalah Om Jay. Ini menjadi motifasi yang luar biasa, hingga beberapa teman yang lain pun dengan senang hati menuliskannya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan buku Bu Eva mendapatkan kata pengantar dari bapak Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020.

Dan tidak disangka-sangka berbagai apresiasi dan doa tulus dari teman teman dan sahabat menjadi semangat yang semakin menggerakkan ketika Judul Buku kelas Maya ini beliau posting di laman face booknya.

Serasa mimpi bagi Bu Eva, seorang guru yang baru belajar, guru yang masih sangat minim pengalaman bisa berkolaborasi dengan seorang Profesor dan mendapatkan apresiasi serta kata pengantar dari orang yang luar biasa.

Pengalaman beliau ini diharapkan bisa memotifasi bapak ibu guru hebat lainnya bahwa kita bisa. Hilangkan keraguan yang ada, hargai potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya masing masing. Yakinkan dalam diri bahwa batu hambatan yang ada harus mampu kita pecahkan.

Memang benar, bahwa cita-cita itu harus dikejar seperti laskar pelangi. Inilah motivasi yang disampaikan oleh Profesor Eko untuk menyemangati para peserta di group kelas belajar menulis untuk meraih cita-cita menerbitkan buku. Bangun mindset dan motifasi positif dari dalam diri sehingga berhasil  membuktikan dan mematahkan keraguan yang ada dan kita akan berproses menghasilkan hal hal yang positif.

Semangat mengejar cita-cita..

Related Posts:

7 comments: