Narasumber : Eva Hariyati Israel, S.Kom
Guru TIK
Beliau seorang guru TIK di SMA
Negeri Kota Kupang Nusa Tenggara Timur, nama lengkapnya Ibu Eva Hariyati Istael,
S.Kom. Sosok guru yang aktif ini pernah menjadi Instruktur Kurikulum 2013
tingkat SMA di Provinsi Nusa Tenggara
Timur dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Juga menjadi sahabat rumah belajar di
Provinsi NTT di tahun 2019. Saat ini di tahun 2020 beliau sebagai calon
pendamping guru penggerak angkatan pertama. Berkarya dan bermanfaat adalah satu
hal yang bisa kita lihat dari narasumber malam ini di kelas belajar menulis Om
Jay.
Kelas Menulis Om Jay
Berada dalam grup WA belajar
menulis bersama Om Jay bersama rekan-rekan guru pembelajar sangat memeberikan
ruang dan menjadi wadah bagi kita menggali potensi dan mengembangkan minat dan
belajar dari banyak pakar ahli yang ada dalam Grup ini. Bu Eva merasakan itu
ketika awalnya beliau bergabung sebagai peserta belajar menulis di grup WA
gelombang 7. Sama alurnya seperti yang saat ini peserta kelas belajar menulis
lakukan, beliau dan rekan-rekan di gelombang 7 juga melakukan hal yang sama.
Belajar tahap demi tahap, mengeksploasi dan elaborasi konsep dari setiap Narasumber
yang dihadirkan hingga akhirnya dapat mewujudkannya menjadi sebuah Aksi Nyata
menulis dan melahirkan buku.
Awalnya Bu Eva ikut bergabung dan
menimba ilmu mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan dalam forum
belajar menulis gelombang 7 di bulan Maret 2020 bertepatan dengan pandemi Covid
19. Kebijakan belajar dan bekerja dari rumah merupakan hal yang baru dirasakan,
dimana rasanya membuat kita membuang waktu dan bingung harus berbuat apa karena
mendadak harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh.
Ternyata jika kita dapat melihat
dari sudut pandang positif, pandemic ini akhirnya membawa berkah peningkatan
kompetensi menulis bagi Bu Eva dengan bergabung digrup menulis Om jay. Setiap
hari peserta di group ini berlatih menulis 3 paragraf pertama dari ide ide yang
di lemparkan om jay ke grup kelas. Awalnya beliau berpikir Om Jay hanya mengajak
kita menulis dengan tema tema sederhana seperti kucing, siomay, anak bayi,
pokoknya apa saja yang dilemparkan ke grup, ternyata dari situlah kita
diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf untuk melatih
kebiasaan menulis.
Buku Pertama
Materi dari seorang Professor
baik hati dan berprestasi malam itu membuat para peserta menyimak dengan
seksama. Hal yang membuat dada para peserta berdegup kencang yaitu saat seselai
materi dan kemudian Prof.Richardus Eko Indrajit mengajak sekaligus menantang
para peserta untuk berkolaborasi menulis bersama Beliau dalam waktu satu
minggu. Dalam hati, Bu Eva berteriak GILAAA menulis seminggu bisakah? Apalagi
para peserta semuanya para pemula dan rasanya tidak yakin bisa memenuhi tantangan
Profesor.
Berikutnya peserta diminta mengisi
list dengan metuliskan nama serta nomer HP bagi yang merasa siap menerima
tantangan. Bu Eva sendiri terkagum-kagum membaca setiap tema yang disodorkan,
karena semua berkaitan dengan teknologi informasi terkini. Meskipun beliau
seorang Guru TIK tapi masih merasa belum memiliki potensi untuk menuliskan
konsep konsep tema yang ditawarkan Prof. Eko waktu itu.
Akhirnya karena merasa tertantang
dan untuk membuktikan kemampuan diri bahwa beliau bisa menulis buku maka Bu Eva
pun memberanikan diri menuliskan nama dan nomer HP pada list yang diedarkan.
Selanjutnya 21 orang peserta yang sudah mengisi daftar kemudian digabungkan
dalam grup menulis bersama Prof. Eko.
Main map tentang buku yang akan
ditulis disodorkan Bu Eva kepada Prof. Eko pada hari pertama mulai menulis. Main
map ini beliau dapatkan dari belajar menulis bersama narasumber Bapak Akbar
Zainudin Penulis buku Man Jadda Wa Jadda. Kemudian dari main map ini dituangkan
ke dalam outline yang hari itu juga disetujui oleh Prof Eko dengan mendapat
tanggapan Very Good. Selanjutnya Bu Eva diminta untuk langsung membuat daftar
isi bukunya.
Bu Eva mulai membuka sejumlah
referensi salah satunya dengan membeli buku karya bapak Akbar Zainudi berjudul
UKTUB yang memberikan panduan lengkap menulis buku dalam 180 hari serta buku referensi lainnya yang direkomendasikan. Membuat
daftar isi yang dikembangkan dari main map akhirnya berhasil diselesaikan
sebagai tahap awal untuk menulis buku.
Melihat cover buku yang dibuat oleh
Prof. Eko pada hari kedua membuat Bu Eva begitu bersemangat dan merasa buku
hasil karyanya sudah terbit padahal baru covernya saja. Inilah yang membuat Bu
Eva mengalami kegilaan menulis hingga otaknya hanya fokus pada tulisan ide-ide
yang akan ditambahkan kedalam bukunya.
Hari ketiga , ke empat dan ke
lima, dilewati dengan FOKUS menulis tanpa buang buang waktu. Sehingga waktu
satu minggu itu pikiran , hati dan raganya benar –benar menjadi satu seiring
sejalan, tak ingat lagi yang lain, yang diingatan hanya deadline yang hampir
habis dan harus kelar. Ngeri ngeri sedap menurut beliau, bahkan terkadang rasa
kantuk pun hilang ketika tangan sudah asyik menari nari di atas keyboard,
membawa perasaan seperti sudah ahli sekali merangkai kata padalah baru kemarin
belajar. Do’a memohon kemudahan dan kelancaran pun selalu dipanjatkan
mengiringi ikhtiar yang tengah dikejar.
Inilah pengalaman menulis buku
pertama yang tak akan terlupakan. Akhirnya Bu Eva bisa membuktikan bahwa beliau
bisa menulis buku dalam waktu satu minggu. Selanjutnya proses editing,
bersyukur dalam waktu dua minggu proses editing selesai dan siap disetorkan kepada
Prof Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit.
Peserta belajar menulis yang
menerima tantangan Pak Eko semula dari jumlah 21 peserta yang bergabung akhirnya
hanya 11 orang yang berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Dua pecan
kemudian, tepatnya tanggal 23 Mei 2020 tibalah waktunya para peserta
mendengarkan hasil Evaluasi dan
pengumuman tulisan yang Lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi. Bersyukur, 9
orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof. Eko berhasil diterima tanpa
revisi. Termasuk salah satunya adalah Bu Eva dengan buku berjudul Kelas Maya.
Sungguh suatu kepuasan bathin yang tak ternilai harganya, mendapatkan pencapaian
sejauh ini. Rasa lelah telah terbayar sempurna mendengar keputusan tersebut.
Pengalaman dari menulis buku berjudul
Kelas maya –Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah belajar yang berhasil lolos
evaluasi dan diterbitkan oleh penerbit Andi ini membuat Bu Eva terinspirasi
untuk menulis kembali. Buku pertama ini terinspirasi dari aktivitas yang beliau
ikuti sebagai sahabat Rumah Belajar.
Berikutnya pengalaman beliau
sebagai Instruktur Kurikulum 2013 juga menginspirasinya untuk menulis buku
Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif yang saat ini sudah masuk tahap
editing.
Kemudian setelah mengikuti kegiatan
bimtek pendamping selama sembilan hari sebagai calon pendamping guru penggerak
angkatan pertama, Bu Eva kembali terinspirasi untuk menulis buku dengan judul
Belajar Merdeka, Merdeka Belajar. Sungguh pengalaman adalah inspirasi menulis
bagi beliau.
Berbagi dengan Menulis
Akan ada jalan yang terbuka ketika
kita menulis dengan niat berbagi. Karena apa yang terpancar oleh pikiran kita
itulah yang akan mempertemukan kita dengan nasib kita, dengan orang-orang hebat
yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Sehingga satu prinsip yang Bu
Eva pegang saat ini, yaitu semakin dibagi semakin tak terbatas. Dan benar
terbukti, semakin kita niat berbagi ada saja ide ide yang muncul dalam pikiran
dan hati kita, seakan ide itu tidak pernah habis.
Awalnya apa yang kita lihat dan
kita alami mungkin tidak terpikir untuk kita bagikan apalagi untuk ditulis
dalam bentuk karya tapi setelah pecah telur buku pertama yang bisa diterbitkan
maka semakin memotifasi untuk menghasilkan karya-karya yang lainnya. Inilah
rasanya bahwa keberkahan selalu datang.
Pengantar
Diperlukan ada 2 atau 3 pengantar
atau testimoni dari orang orang yang dianggap penting setelah buku rampung
ditulis. Maka orang pertama yang diminta untuk menyampaikan pengantar adalah Om
Jay. Ini menjadi motifasi yang luar biasa, hingga beberapa teman yang lain pun dengan
senang hati menuliskannya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan buku Bu
Eva mendapatkan kata pengantar dari bapak Gogot Suharwoto, kepala Pustekkom
2017-2020.
Dan tidak disangka-sangka
berbagai apresiasi dan doa tulus dari teman teman dan sahabat menjadi semangat
yang semakin menggerakkan ketika Judul Buku kelas Maya ini beliau posting di laman
face booknya.
Serasa mimpi bagi Bu Eva, seorang
guru yang baru belajar, guru yang masih sangat minim pengalaman bisa
berkolaborasi dengan seorang Profesor dan mendapatkan apresiasi serta kata
pengantar dari orang yang luar biasa.
Pengalaman beliau ini diharapkan bisa
memotifasi bapak ibu guru hebat lainnya bahwa kita bisa. Hilangkan keraguan
yang ada, hargai potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan
memiliki bakatnya masing masing. Yakinkan dalam diri bahwa batu hambatan yang ada
harus mampu kita pecahkan.
terima aksih sdh mengerjkan tugas resumenya dengan baik
ReplyDeleteterima kasih banyak, om Jay..
ReplyDeleteSangat lengkap Bu,mantap
ReplyDeleteKomplit dan mantap.
ReplyDeleteMampir ya https://www.almunawy.id/2020/09/sukses-tulis-buku-dalam-seminggu-eva.html
Keren dan terstruktur sekali resumenya...sukses selalu bu wiwi...
ReplyDeleteInspiratif.
ReplyDeleteSuka sekali membacanya.
ReplyDelete