Narasumber : Yulius Roma Patandean
“Jangan biarkan waktu yang mengatur kita, tapi aturlah waktu
itu”
(Bung Roma)
Bung Roma
Guru Bahasa Inggris dari SMA
Negeri 5 Tana Toraja ini termasuk guru muda kreatif. Meskipun sudah pecah telur
mampu menerbitkan buku pertamanya, namun Bapak Yulius Roma Patandean ini masih
merasa statusnya sama dengan para peserta di kelas belajar menulis yaitu
sama-sama belajar ngeblog dan belajar menulis buku. Kreatifitas beliau sudah
nampak dari buku ajar yang pernah ditulisnya pada tahun 2007 hingga tahun 2009.
Buku ajar Bahasa Inggris untuk kelas X, XI dan XII ini memang sebatas digunakan
di sekolahnya sendiri, namun inilah bukti kreatifitas guru yang mampu
menghasilkan karya. Ditengah keterbatasan yang ada saat itu, Bang Roma berhasil
mendapatkan tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja pada ketiga
bukunya.
Menulis Buku
Salah satu keistimewaan menulis
buku yakni tersalurkannya ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki ke
dalam sebuah tulisan secara formal. Orang berilmu akan bermanfaat jika mau
membagikan ilmunya. Dan menulis adalah sarana memberi manfaat ilmu yang akan
terus terekam.
Di samping itu menulis merupakan
sebuah kegiatan yang membutuhkan pembiasaan. Memang tidak mudah memulai
kebiasaan baru untuk menulis, tapi tentu saja bisa diupayakan selama memiliki
keinginan. Membiasakan diri menulis setiap hari perlu dilakukan, inilah tips
yang sering disampaikan oleh para penulis buku. Dalam upaya membiasakan diri
menulis, bisa dilakukan dengan menulis apa saja dan semua topik bisa dituliskan.
Awali proses menulis dengan ha-hal yang disukai atau yang dikuasai.
Menerbitkan buku karya tulis
pertama dari Penerbit ANDI, hasil kolaborasi dengan Prof Richardus Eko Indrajit
ternyata telah memberi kebiasaan baru bagi Bang Roma. Yaitu kebiasaan menulis
setiap hari.
Kegiatan menulis telah membuatnya
selalu mencoba menuliskan apa yang terlintas di
pikiran saat itu. Termasuk menulis puisi, baik puisi berbahasa Indonesia
maupun puisi berbahasa Inggris. Karena saat ini materi ajar Bahasa dan Sastra
Inggris di kelas XI terkait puisi. Jadi sambil mengajar siswa menulis puisi, Beliau
juga mengasah kemampuan untuk menulis puisi. Begitulah, maka sekali mendayung
dua pulau terlampaui, peribahasanya.
Coba dan Lakukan
Saat ini Bang Roma pun telah
mengajak beberapa teman guru untuk mulai belajar menulis. Mereka sepakati untuk
menulis materi yang diajarkan di kelas. Topik yang dipilih adalah seputar
puisi. Bersama dua orang guru bahasa Indonesia yang bersedia menulis bersama,
sepakat untuk menuliskan minimal 40 puisi dengan tema Pembelajaran Jarak Jauh
selama sebulan yaitu sepanjang bulan September. Setiap sore beliau menulis
minimal satu puisi. Temanya tentang apa saja yang terlintas di pikiran saya. Inilah
yang disebut COBA dan LAKUKAN. Coba saja menulis tentang apa saja dan lakukan
saja, tulis saja. Hilangkan semua keraguan yang ada. Jika bisa berkolaborasi
itu akan lebih baik untuk menambah semangat dan menambah ilmu.
Dokumentasi PJJ
Semenjak Pembelajaran Jarak Jauh
diberlakukan karena pandemi virus korona, Bung Roma mengelola kelas ajar dengan menggunakan kombinasi Zoom dan
YouTube. Semua tatap muka yang Beliau lakukan sepanjang satu minggu mengajar didokumentasikan
di YouTube. Inilah kreatifitas selanjutnya sebagai seorang guru yang mengajar secara
online. Sebetulnya Pembelajaran Jarak Jauh ini membuat Bung Roma lebih sibuk. Beliau
tetap masuk tepat waktu di kelas virtual seperti halnya di kelas tatap muka.
Budayakan dan Konsisten
Walaupun saat ini waktu
dikategorikan padat tetapi bagi Bung Roma, kitalah yang harus memilih untuk
mampu mengatur waktu. Misalnya, menulis buku difokuskan di akhir pecan. Sementara
waktu lainnya digunakan untuk menuliskan apapun yang bisa dituliskan seperti
menulis puisi atau menuliskan ide sederhana yang tiba-tiba muncul.
Bung Roma saat ini fokus menulis
tiga buku yaitu buku Flipped Classroom, sebuah buku Grammar dan buku kumpulan
puisi. Agar KONSISTEN maka yang harus dilakukan adalah menetapkan visi
penulisan itu, yakni tulisan harus selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.
Dengan adanya visi dan batasan waktu maka kita akan konsistensi dan selalu menjaga
waktu walaupun berada di tengah berbagai kesibukan.
Terkait BUDAYAKAN dan KONSISTEN
dari CLBK, strategi lain yang perlu dilakukan adalah menyiapkan rancangan atau
draft penulisan dalam laptop, sehingga ketika kita membuka laptop maka draft
tulisan itu akan selalu menyapa dan mengingatkan dengan ide yang akan
dituliskan.
Selanjutnya, perbanyak inputnya.
Artinya memperkaya sumber referensi, baik dari buku-buku yang mirip topiknya
maupun dari internet. Jika diperlukan kita bisa mencari buku dengan format PDF di internet
seperti yang pernah diajarkan caranya oleh Prof Eko. Inilah beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mulai memBUDAYAKAN menulis.
Ide Menulis dengan Enam Kata
Bung Roma punya cara tersendiri agar
tidak mentok ide dalam menulis. Salah satu kendala kita ketika menulis adalah
merangkai kalimat yang panjang. Apalagi dalam konteks menulis buku yang
dituntut untuk menyajikan mutu buku yang bagus.
Maka salah satu cara yang
dilakukan oleh Bung Roma adalah mencoba menuliskan ide dengan maksimal 6 kata
dalam satu kalimat. Kemudian buat agar antara kalimat satu dengan yang lainnya
selalu memiliki kaitan. Tulisan-tulisan dengan maksimal 6 kata dalam satu
kalimat ini telah sering Beliau ujikan ke siswa ketika mengajar melalui WA
group. Inilah cara mempraktekkan salah satu isi tulisan Beliau di buku Digital
Transformation yakni Cyber Pedagogy. Dalam kaitannya dengan teknologi digital,
Cyber Pedagogy adalah sebuah metode dan seni mendidik dengan perpaduan
penggunaan teknologi atau seni mengajar dalam lingkungan yang serba online dalam
pembelajaran sehingga memusatkan pembelajaran itu pada siswa atau disebut
student center.
Bung Roma mengirimkan paragraf
singkat ke siswa di mana kalimatnya terdiri atas maksimal 6 kata. Meskipun seringkali
8 kata atau 10 kata. Kemudian Beliau tanyakan apa keunikan kalimat tersebut
kepada murid-muridnya. Disinilah kegiatan mengajar dan sekaligus mengasah kemampuan
menulis dilakukan.
Cara lain yang Beliau lakukan
adalah dengan mengubah judul Bab. Bisa jadi judul Bab itu sendiri yang
seringkali membatasi ruang berpikir kita. Mencoba mengubah Judul Bab menjadi
sub judul, karena dianggap pembahasannya terbatas. Kemudian cari topik yang
sejenis dengan judul tersebut untuk kembangkan terlebih dahulu sebagai sub
judul. Jika ternyata dalam pengembangannya sub judul baru ini lebih luas materinya,
maka geser sub judul tersebut menjadi Judul Bab
Misalnya menulis judul Bab
Sekolah Pintar, maka langkahnya kumpulkan dulu unsur-unsur apa yang harus
pintar dalam sebuah sekolah. Kemudian terkumpullah ide sub Judul: Kurikulum,
Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Administrasi, Jadwal, Bangunan, Pelatihan,
Lacak Alumni. Dari judul-judul ini, kemudian beri tambahan judul smart.
Sehingga ketika selesai dituliskan pengembangannya, menghasilkan judul BAB
SMART SCHOOL. Inilah cara meluaskan ide dalam menulis buku.
Closing
Jika mengalami kesulitan menulis
maka rangkailah kalimat dengan sederhana dan singkat. Selain itu agar mampu
menCOBA, meLAKUKAN, memBUDAYAKAN dan KONSISTEN maka kita perlu menetapkan visi
dan komitmen kita dalam menulis.
Selamat CLBK
Inspiratif...
ReplyDeleteKeren.
ReplyDelete