Wednesday, September 16, 2020

Coba Lakukan, Budayakan dan Konsisten

 

Narasumber : Yulius Roma Patandean

“Jangan biarkan waktu yang mengatur kita, tapi aturlah waktu itu”

(Bung Roma)


Bung Roma

Guru Bahasa Inggris dari SMA Negeri 5 Tana Toraja ini termasuk guru muda kreatif. Meskipun sudah pecah telur mampu menerbitkan buku pertamanya, namun Bapak Yulius Roma Patandean ini masih merasa statusnya sama dengan para peserta di kelas belajar menulis yaitu sama-sama belajar ngeblog dan belajar menulis buku. Kreatifitas beliau sudah nampak dari buku ajar yang pernah ditulisnya pada tahun 2007 hingga tahun 2009. Buku ajar Bahasa Inggris untuk kelas X, XI dan XII ini memang sebatas digunakan di sekolahnya sendiri, namun inilah bukti kreatifitas guru yang mampu menghasilkan karya. Ditengah keterbatasan yang ada saat itu, Bang Roma berhasil mendapatkan tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja pada ketiga bukunya.

Menulis Buku

Salah satu keistimewaan menulis buku yakni tersalurkannya ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki ke dalam sebuah tulisan secara formal. Orang berilmu akan bermanfaat jika mau membagikan ilmunya. Dan menulis adalah sarana memberi manfaat ilmu yang akan terus terekam.

Di samping itu menulis merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan pembiasaan. Memang tidak mudah memulai kebiasaan baru untuk menulis, tapi tentu saja bisa diupayakan selama memiliki keinginan. Membiasakan diri menulis setiap hari perlu dilakukan, inilah tips yang sering disampaikan oleh para penulis buku. Dalam upaya membiasakan diri menulis, bisa dilakukan dengan menulis apa saja dan semua topik bisa dituliskan. Awali proses menulis dengan ha-hal yang disukai atau yang dikuasai.

Menerbitkan buku karya tulis pertama dari Penerbit ANDI, hasil kolaborasi dengan Prof Richardus Eko Indrajit ternyata telah memberi kebiasaan baru bagi Bang Roma. Yaitu kebiasaan menulis setiap hari.



Kegiatan menulis telah membuatnya selalu mencoba menuliskan apa yang terlintas di  pikiran saat itu. Termasuk menulis puisi, baik puisi berbahasa Indonesia maupun puisi berbahasa Inggris. Karena saat ini materi ajar Bahasa dan Sastra Inggris di kelas XI terkait puisi. Jadi sambil mengajar siswa menulis puisi, Beliau juga mengasah kemampuan untuk menulis puisi. Begitulah, maka sekali mendayung dua pulau terlampaui, peribahasanya.

Coba dan Lakukan

Saat ini Bang Roma pun telah mengajak beberapa teman guru untuk mulai belajar menulis. Mereka sepakati untuk menulis materi yang diajarkan di kelas. Topik yang dipilih adalah seputar puisi. Bersama dua orang guru bahasa Indonesia yang bersedia menulis bersama, sepakat untuk menuliskan minimal 40 puisi dengan tema Pembelajaran Jarak Jauh selama sebulan yaitu sepanjang bulan September. Setiap sore beliau menulis minimal satu puisi. Temanya tentang apa saja yang terlintas di pikiran saya. Inilah yang disebut COBA dan LAKUKAN. Coba saja menulis tentang apa saja dan lakukan saja, tulis saja. Hilangkan semua keraguan yang ada. Jika bisa berkolaborasi itu akan lebih baik untuk menambah semangat dan menambah ilmu.



Dokumentasi PJJ

Semenjak Pembelajaran Jarak Jauh diberlakukan karena pandemi virus korona, Bung Roma mengelola kelas  ajar dengan menggunakan kombinasi Zoom dan YouTube. Semua tatap muka yang Beliau lakukan sepanjang satu minggu mengajar didokumentasikan di YouTube. Inilah kreatifitas selanjutnya sebagai seorang guru yang mengajar secara online. Sebetulnya Pembelajaran Jarak Jauh ini membuat Bung Roma lebih sibuk. Beliau tetap masuk tepat waktu di kelas virtual seperti halnya di kelas tatap muka.

Budayakan dan Konsisten

Walaupun saat ini waktu dikategorikan padat tetapi bagi Bung Roma, kitalah yang harus memilih untuk mampu mengatur waktu. Misalnya, menulis buku difokuskan di akhir pecan. Sementara waktu lainnya digunakan untuk menuliskan apapun yang bisa dituliskan seperti menulis puisi atau menuliskan ide sederhana yang tiba-tiba muncul.

Bung Roma saat ini fokus menulis tiga buku yaitu buku Flipped Classroom, sebuah buku Grammar dan buku kumpulan puisi. Agar KONSISTEN maka yang harus dilakukan adalah menetapkan visi penulisan itu, yakni tulisan harus selesai dalam waktu yang sudah ditentukan. Dengan adanya visi dan batasan waktu maka kita akan konsistensi dan selalu menjaga waktu walaupun berada di tengah berbagai kesibukan.

Terkait BUDAYAKAN dan KONSISTEN dari CLBK, strategi lain yang perlu dilakukan adalah menyiapkan rancangan atau draft penulisan dalam laptop, sehingga ketika kita membuka laptop maka draft tulisan itu akan selalu menyapa dan mengingatkan dengan ide yang akan dituliskan.



Selanjutnya, perbanyak inputnya. Artinya memperkaya sumber referensi, baik dari buku-buku yang mirip topiknya maupun dari internet. Jika diperlukan kita bisa  mencari buku dengan format PDF di internet seperti yang pernah diajarkan caranya oleh Prof Eko. Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mulai memBUDAYAKAN menulis.

Ide Menulis dengan Enam Kata

Bung Roma punya cara tersendiri agar tidak mentok ide dalam menulis. Salah satu kendala kita ketika menulis adalah merangkai kalimat yang panjang. Apalagi dalam konteks menulis buku yang dituntut untuk menyajikan mutu buku yang bagus.

Maka salah satu cara yang dilakukan oleh Bung Roma adalah mencoba menuliskan ide dengan maksimal 6 kata dalam satu kalimat. Kemudian buat agar antara kalimat satu dengan yang lainnya selalu memiliki kaitan. Tulisan-tulisan dengan maksimal 6 kata dalam satu kalimat ini telah sering Beliau ujikan ke siswa ketika mengajar melalui WA group. Inilah cara mempraktekkan salah satu isi tulisan Beliau di buku Digital Transformation yakni Cyber Pedagogy. Dalam kaitannya dengan teknologi digital, Cyber Pedagogy adalah sebuah metode dan seni mendidik dengan perpaduan penggunaan teknologi atau seni mengajar dalam lingkungan yang serba online dalam pembelajaran sehingga memusatkan pembelajaran itu pada siswa atau disebut student center.

Bung Roma mengirimkan paragraf singkat ke siswa di mana kalimatnya terdiri atas maksimal 6 kata. Meskipun seringkali 8 kata atau 10 kata. Kemudian Beliau tanyakan apa keunikan kalimat tersebut kepada murid-muridnya. Disinilah kegiatan mengajar dan sekaligus mengasah kemampuan menulis dilakukan.

Cara lain yang Beliau lakukan adalah dengan mengubah judul Bab. Bisa jadi judul Bab itu sendiri yang seringkali membatasi ruang berpikir kita. Mencoba mengubah Judul Bab menjadi sub judul, karena dianggap pembahasannya terbatas. Kemudian cari topik yang sejenis dengan judul tersebut untuk kembangkan terlebih dahulu sebagai sub judul. Jika ternyata dalam pengembangannya sub judul baru ini lebih luas materinya, maka geser sub judul tersebut menjadi Judul Bab

Misalnya menulis judul Bab Sekolah Pintar, maka langkahnya kumpulkan dulu unsur-unsur apa yang harus pintar dalam sebuah sekolah. Kemudian terkumpullah ide sub Judul: Kurikulum, Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Administrasi, Jadwal, Bangunan, Pelatihan, Lacak Alumni. Dari judul-judul ini, kemudian beri tambahan judul smart. Sehingga ketika selesai dituliskan pengembangannya, menghasilkan judul BAB SMART SCHOOL. Inilah cara meluaskan ide dalam menulis buku.

Closing

Jika mengalami kesulitan menulis maka rangkailah kalimat dengan sederhana dan singkat. Selain itu agar mampu menCOBA, meLAKUKAN, memBUDAYAKAN dan KONSISTEN maka kita perlu menetapkan visi dan komitmen kita dalam menulis.

Selamat CLBK

Related Posts:

2 comments: