Thursday, September 24, 2020

Terbitkan Bukumu

 Narasumber : Brian Prasetyawan

 

Semangat Menulis

        Guru Sekolah Dasar bernama lengkap Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd ini kembali memberi semangat kepada para peserta di group belajar menulis Om Jay. Beliau yang puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak akan memaparkan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peserta kelas belajar menulis untuk bisa mendapatkan sertifikat pelatihan.

      Pak Brian ini memulai aktivitas menulis di tahun 2009 pada blog pertamanya www.prazetyawan.com. Dengan bergabung  di grup belajar menulis Om Jay, Beliau merasa mendapat pengalaman dan wawasan yang luar biasa. Sehingga setelah selesai di grup belajar menulis gelombang 4, beliau memutuskan membantu Om Jay untuk mengurus sertifikat pelatihan bagi peserta belajar menulis yang telah berhasil menuntaskan tugasnya.



        Tahun 2020 ini Pak Brian sudah berhasil menerbitkan tiga judul buku, yaitu Blog Untuk Guru Era 4.0 (Januari 2020), Aksi Literasi Guru Masa Kini (Mei 2020) dan Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari (Juni 2020). Berbagai buku antoalogi juga beliau aktif sebagai penulis bersama dengan banyak penulis lainnya. Meskipun demikian, beliau masih merasa sebagai pemula dalam dunia menulis. Beliau juga aktif di beberapa komunitas guru bloger. Inilah aktifitas Pak Brian yang luar biasa disamping profesi utamanya sebagai guru di SD Negeri Sumur Batu 01 Pagi Jakarta.

 

Kelulusan Pelatihan

        Kali ini Pak Brian akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku sebagai syarat lulus dari pelatihan Belajar Menulis bersama Om Jay. Jadi peserta pelatihan dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat pelatihan setelah menerbitkan buku.

        Untuk mengajukan sertifikat pelatihan syaratnya peserta mengisi dua form, yaitu pertama mengisi form pengajuan sertifikat pada link https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2020/06/form-pengiriman-naskah.html.

    Selanjutnya setelah buku terbit kemudian peserta mengisi form bukti buku terbit pada link https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2020/06/form-bukti-buku-terbit.html. Jika kedua form itu telah diisi, maka sertifikat akan diberikan. Jadi alurnya adalah : kumpulan resume disatukan => isi form pengajuan sertifikat => naskah kirim ke penerbit => buku terbit => isi form bukti buku terbit => sertifikat diberikan. Inilah bukti keseriusan para peserta kelas Belajar Menulis.

        Untuk mendapatkan sertifikat pelatihan Belajar Menulis sebenarnya buku yang diterbitkan tidak harus kumpulan resume. Buku yang dapat diterima sebagai syarat lulus yaitu buku kumpulan resume, buku tema bebas karya sendiri bukan antology atau buku lain yang sudah terbit tahun 2020. Namun karena yang paling mudah adalah buku kumpulan resume, maka sebagian besar peserta memilih membuat buku kumpulan resume. Jadi pembahasan kali ini spesifik pada pembuatan buku kumpulan resume.

    Jumlah resume yang dimasukkan dalam naskah buku minimal 20 resume atau boleh lebih. Seluruh resume digabung dalam satu file word beserta kelengkapan naskahnya yaitu : cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. masing-masing paragraf 3 kalimat).

Urutannya naskah buku yang akan diajukan kepada penerbit adalah  : Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi, Isi naskah, Profil Penulis, Sinopsis. Kemudian atur setting kertasnya dengan ukuran kertas A5 (14x20cm) menggunakan huruf times new roman ukuran 12, Spasi 1,5 dan Margin 2 cm semua dan buat dalam paragraf rata kiri-kanan (justify). Sehingga dengan setting tersebut, kita jadi tahu berapa jumlah halaman buku kita nanti. Meskipun sebetulnya untuk setting kertas tersebut tergantung dari masing-masing penerbit.

 

Merapikan dan Mengedit Naskah

Jadi ketika naskah buku kita akan dikirim ke penerbit, usahakan naskah sudah rapi. Maka kita wajib memabca ulang lagi tulisan setiap bab untuk kroscek adakah penulisan atau format tulisan yang kurang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan:

1.      Paragraf di setting justify (rata kanan-kiri)

2.      Judul bab tidak pakai angka latin. Kalau mau pakai nomor, pakai romawi

3.      Pastikan Jenis, ukuran, dan warna huruf sama semua. Jangan sampai ada huruf ukuran 12, lalu di bab lain ada ukuran 13. Warna huruf hitam semua, jangan ada yang abu-abu.

4.      Pastikan tidak ada penulisan yang disingkat-singkat seperti: blm, yg, tdk, masing2, dan lainnya

5.      Minimalkan penggunaan penomoran/poin-poin. Supaya naskah lebih rapi. Kalau mau pakai penomoran/poin-poin, gunakan numbering/bullets

6.      Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan gabung dengan bab sebelumn

Sebenarnya semua hal itu bisa dideteksi dengan membaca ulang naskah dan kita memposisikan diri sebagai pembaca. Jadi jangan hanya sekadar kumpulan resume disatukan. Dilihat juga, apakah kelihatan sudah rapi atau belum

Gaya Penulisan.

Pada awalnya resume materi pelatihan berbentuk seperti laporan. Namun ketika akan dibukukan maka perlu agak dirombak sehingga kumpulan resume menjadi kumpulan cerita pengalaman (true story), jadi tidak perlu ada bagian identitas resume seperti tanggal, nama narasumber,  tema materi atau pertemuan keberapa. Namun semua itu tetap bisa dituliskan dengan cara penulisan lain, yaitu berbaur dan mengalir dalam rangkaian cerita, jadi ditulis dalam bentuk paragraph. Biasanya satu resume berarti satu bab, maka jika ada 20 resume berarti ada 20 Bab dalam satu buku resume.

Isi naskah tidak sekadar materi atau perkataan-perkataan dari nara sumber, bisa disisipkan bagaimana perasaan penulis ketika menerima materi tersebut. Atau memberi pendapat terhadap materi yang disampaikan narasumber, atau dikaitkan dengan pengalaman pribadi. Jadi dalam naskah buku kita justru tonjolkan sisi pribadi kita sebagai penulisnya. Karena kita yang sedang bercerita dan bukan narasumber. Jika narasumber berkata "saya" maka kita ubah menjadi "beliau" atau kita sebut namanya. Kalimat langsung narasumber sesekali boleh ditulis, tapi gunakan ketentuan cara menulis kalimat langsung. Dan Sesi tanya jawab boleh disertakan tapi disajikan dalam bentuk narasi/deskriptif bukan dalam bentuk Tanya dan jawab.

Dalam hal ini untuk mendapatkan sertifikat pelatihan menulis, tidak ada  batas waktu penerbitan buku dan tidak ada batas panjang tiap resume. Jadi kapan pun buku terbit bisa diterima untuk dibuatkan sertifikat pelatihannya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam naskah buku yang akan diterbitkan yaitu :

1.      Biodata narasumber bisa dimasukkan dalam rangkaian cerita.

2.      Boleh masukkan gambar tapi jangan terlalu banyak dan memang sangat perlu ilustrasi gambar. Karena buku akan makin tebal. Makin tebal makin tambah biaya cetak.

3.      Urutan resume tidak harus urut waktu pertemuan

4.      Tidak ada batas minimum tebal naskah. Biasanya naskah kumpulan resume justru lebih dari 80 halaman A5

Peserta pelatihan Belajar Menulis bebas menentukan penerbit sendiri, tidak ada ketentuan harus terbitkan dimana. Jika menerbitkan buku pada Penerbit Indie yang artinya penerbit pasti menerbitkan naskah tapi biaya penerbitan ditanggung penulis maka penulis mendapatkan fasilitas penerbitan berupa : Desain cover, ISBN, Layout, Edit ringan, Buku bukti terbit, dan E-Sertifikat.

Merapikan Naskah

Menyiapkan naskah tidak perlu tergesa-gesa untuk segera dikirim ke penerbit. Tapi akan lebih baik lagi jika penulis dapat memastikan bahwa naskah sudah rapi terlebih dahulu. Setiap buku yang akan terbit sebaiknya diberikan kepada beberapa orang ahli untuk mendapatkan kata pengantar. Jadi naskah buku sebelum diterbitkan terlebih dahulu dibaca oleh orang-orang terkenal atau yang lebih berilmu tentang buku tersebut kemudian penulis meminta untuk dibuatkan kata pengantar dari mereka. Banyak peserta belajar menulis yang minta Om Jay menulis kata pengantar untuk buku yang akan diterbitkan. Tapi jika kata pengantar ditulis orang lain maka penulis tetap membuat prakata. Penulis juga membuat sinopsis agar pembaca penasaran dengan isi buku. Sinopsis yang makin membuat penasaran maka makin bagus. Umumnya waktu pengerjaan buku di penerbit kurang lebih 1 bulan.

 

Jadi intinya yaitu jangan buru-buru mengirim naskah ke penerbit. Jangan hanya sekadar kumpulan resume yang disertai kelengkapan naskah. Pastikan bahwa naskah juga rapi baik dari sisi tampilan maupun penulisan. Harapannya naskah dari peserta sudah rapi. Saya cukup menjadi penghubung ke penerbit. Baca ulang lagi seluruh tulisannya sebelum dikirim. Semoga cita-cita menerbitkan buku akan segera terwujud.


2 comments: