Sunday, October 18, 2020

Buku Teks Karya Guru

 

Sebuah Narasi Tentang Anggaran Buku

#Buku Teks Pelajaran Karya Guru

Part 2

Pandemi Covid 19 telah mempengaruhi banyak hal, dari segi ekonomi, social, politik, pendidikan dan hampir semua lini kehidupan manusia. Di bidang pendidikan khususnya, pandemic ini memaksa pembelajaran untuk keluar dari ruang kelas dan masuk ke ruang kelas maya. Hal ini terjadi di semua level pendidikan, dari sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, professional, sertifikat dan informal.



Berkaitan dengan pendidikan jarak jauh yang bagi kita masih tergolong baru dan sampai saat ini masih banyak memerlukan penyesuaian tentu saja menjadi tidak mudah untuk melewatinya. Rasanya sudah tak terhitung lagi berapa banyak keluh kesah yang kita dengar ketika memulai perbincangan seputar belajar jarak jauh. Memang seperti itulah adanya, tidak bisa kita pungkiri kenyataan yang kita hadapi saat ini. Persoalan pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar, media pembelajaran, motivasi belajar sampai dengan persoalan peserta didik secara individu akan terus kita hadapi sepanjang kita berada didalamnya dan sepanjang kita peduli dengan generasi penerus kita. 

Orang tua sebagai guru pertama dan guru sebagai orang tua kedua rasanya akan menjadi kolaborasi yang mampu memberikan harapan tumbuhnya generasi kita menjadi lebih baik. Ditengah berbagai persoalan yang muncul maka orang tua dan guru harus berbenah, menyesuaikan diri, menambah keilmuan dan mau berbagi dengan orang lain atau memiliki komunitas baru untuk belajar berama-sama. Dari sini diharapkan akan muncul gagasan, ide atau cara yang solutif dalam menghadapi tantangan.

Bagi guru tentu saja perlu mengkaji ulang materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan keadaan. Diperlukan pemahaman bahwa guru tidak harus memaksakan diri menyampaikan semua kompetensi dasar yang ada seperti pada saat pembelajaran tatap muka normal. Hal ini pun telah disampaikan oleh Kementerian Pendidikan diawal tahun ajaran baru 2020/2021 bahwa sekolah dapat memilih kurikulum yang akan digunakan. Apakah dengan menggunakan kurikulum 2013 versi 2018 secara utuh atau menggunakan kurikulum revisi tahun 2020 ataukah dengan menggunakan kurikulum mandiri.

Versi kurikulum revisi tahun 2020 dalam rangka menyederhanakan materi pembelajaran akibat pandemic Covid 19 telah memberikan gambaran bahwa guru perlu menata ulang rancangan pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Guru dapat berkolaborasi dalam forum MGMP mata pelajaran untuk menyederhanakan kompetensi dasar dan mendapatkan kompetensi inti yang diperlukan. Pembahasan yang diperlukan dapat berkisar antara lain tentang : menyederhanakan konten pembelajaran, menyesuaikan kegiatan pembelajaran, mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran, mempersiapkan evaluasi pembelajaran, menambahkan keterampilan sederhana, life skill dan sejenisnya hingga mencantumkan link blog berkaitan dengan materi pembelajaran maupun video tutorial pada chanel youtube . Artinya guru kembali merancang tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media, evaluasi hingga kegiatan dan link pendukungnya untuk disesuaikan dengan kondisi pembelajaran jarak jauh.

Termasuk merancang kegiatan peserta didik selama belajar di rumah bersama dengan orang tuanya. Kegiatan praktikum sederhana maupun keterampilan hidup dasar atau jenis kegiatan lainnya juga perlu ditambahkan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Serta panduan bagi orang tua yang akan mendampingi berbagai kegiatan dan proses belajar anak di rumah. Hal ini tentu saja akan sangat bervariasi karena berkaitan dengan berbagai pertimbangan guru dalam merumuskannya secara mendetail serta dengan memperhatikan jenjang pendidikan atau rentang usia peserta didik, kondisi geografis dan kondisi social di lingkungan sekitar peserta didik.

Artinya bahwa pembelajaran jarak jauh saat ini bersifat sangat unik. Hampir tidak bisa disamakan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain atau suatu daerah dengan daerah yang lain. Disinilah guru dituntut mampu menyusun buku teks pembelajaran sendiri yang telah disesuaikan. Dengan kata lain hal ini menggambarkan bahwa buku teks pelajaran bagi peserta didik yang dicetak oleh penerbit mayor hampir tidak sepenuhnya digunakan. Meskipun tetap masih memungkinkan untuk menjadi buku referensi bagi guru maupun peserta didik.   

Buku-buku referensi terkini sangat dibutuhkan guru dalam mengembangkan, merencanakan dan menyusun buku teks pembelajaran dimasa pandemic. Saat ini justru guru lah yang seharusnya mendapat prioritas dukungan untuk mengembangkan potensinya. Termasuk berbagai workshop atau pelatihan berbagai keterampilan yang dibutuhkan guru pada saat pembelajaran jarak jauh. Menguasai metode pembelajaran yang berbasis internet dan Learning Management System agar guru lebih terampil dalam menggunakan media dan berbagai aplikasi pembelajaran. Guru perlu dibekali dengan berbagai aplikasi LMS semisal Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Whatsapp, Ruang Guru, YouTube, Quizizz, Blog dan sebagainya.

Upgrade pengetahuan dan keterampilan guru lebih banyak mengembangkan diri berkaitan dengan kompetensi paedagogi, kompetensi social dan professional. Dari setiap individu guru inilah  diharapkan akan mampu mentransfer pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap hidup dan banyak hal baik lainnya kepada peserta didik. Karena memang kondisi pandemic saat ini tidak bisa disamakan dengan kondisi normal sebelumnya. Dan pendidikan merupakan sarana tepat agar manusia mampu mengatasi segala persoalah hidup yang terjadi.

Guru sebagai ujung tombak perubahan. Mindset untuk terus bertumbuh dan mengembangkan diri dari seorang guru diharapkan dapat berimbas kepada peserta didik dan lingkungannya untuk mampu memahami dan tetap berpikiran positif meskipun dalam kondisi yang tidak mudah. Mengambil peran perubahan dalam kondisi saat ini meskipun terlihat sederhana bisa jadi memberi dampak positif dan manfaat bagi sesama.       

Berbagai tantangan yang ada pada akhirnya akan menjadi ilmu baru, sudut pandang baru, metode atau cara-cara baru yang berhasil ditemukan oleh manusia melalui proses pendidikan. Inilah hikmah dibalik peristiwa. Memang tidak serta merta terwujud hal-hal baru yang bermanfaat bagi manusia, berbagai tantangan itu awalnya tentu membuat ketidaknyamanan. Dan disitulah wujud kemurahan sang Maha Pencipta kepada hambanya yang mau dengan sabar menghadapi kesulitan, yaitu akan ada kemudahan.

0 comments:

Post a Comment