Sebuah Narasi Tentang
Anggaran Buku
#Buku Teks Pelajaran
Karya Guru
Part
2
Pandemi
Covid 19 telah mempengaruhi banyak hal, dari segi ekonomi, social, politik,
pendidikan dan hampir semua lini kehidupan manusia. Di bidang pendidikan
khususnya, pandemic ini memaksa pembelajaran untuk keluar dari ruang kelas dan
masuk ke ruang kelas maya. Hal ini terjadi di semua level pendidikan, dari
sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, professional, sertifikat dan
informal.
Berkaitan
dengan pendidikan jarak jauh yang bagi kita masih tergolong baru dan sampai
saat ini masih banyak memerlukan penyesuaian tentu saja menjadi tidak mudah untuk
melewatinya. Rasanya sudah tak terhitung lagi berapa banyak keluh kesah yang
kita dengar ketika memulai perbincangan seputar belajar jarak jauh. Memang
seperti itulah adanya, tidak bisa kita pungkiri kenyataan yang kita hadapi saat
ini. Persoalan pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar, media
pembelajaran, motivasi belajar sampai dengan persoalan peserta didik secara
individu akan terus kita hadapi sepanjang kita berada didalamnya dan sepanjang kita peduli dengan generasi penerus
kita.
Orang tua sebagai guru pertama dan guru sebagai orang tua
kedua rasanya akan menjadi kolaborasi yang mampu memberikan harapan tumbuhnya
generasi kita menjadi lebih baik. Ditengah berbagai persoalan yang muncul maka
orang tua dan guru harus berbenah, menyesuaikan diri, menambah keilmuan dan mau
berbagi dengan orang lain atau memiliki komunitas baru untuk belajar
berama-sama. Dari sini diharapkan akan muncul gagasan, ide atau cara yang
solutif dalam menghadapi tantangan.
Bagi guru tentu saja perlu mengkaji ulang materi
pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan mempertimbangkan
dan menyesuaikan keadaan. Diperlukan pemahaman bahwa guru tidak harus
memaksakan diri menyampaikan semua kompetensi dasar yang ada seperti pada saat pembelajaran
tatap muka normal. Hal ini pun telah disampaikan oleh Kementerian Pendidikan diawal
tahun ajaran baru 2020/2021 bahwa sekolah dapat memilih kurikulum yang akan
digunakan. Apakah dengan menggunakan kurikulum 2013 versi 2018 secara utuh atau
menggunakan kurikulum revisi tahun 2020 ataukah dengan menggunakan kurikulum
mandiri.
Versi kurikulum revisi tahun 2020 dalam rangka
menyederhanakan materi pembelajaran akibat pandemic Covid 19 telah memberikan
gambaran bahwa guru perlu menata ulang rancangan pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik. Guru dapat berkolaborasi dalam forum MGMP
mata pelajaran untuk menyederhanakan kompetensi dasar dan mendapatkan
kompetensi inti yang diperlukan. Pembahasan yang diperlukan dapat berkisar
antara lain tentang : menyederhanakan konten pembelajaran, menyesuaikan
kegiatan pembelajaran, mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran, mempersiapkan
evaluasi pembelajaran, menambahkan keterampilan sederhana, life skill dan
sejenisnya hingga mencantumkan link blog berkaitan dengan materi pembelajaran maupun
video tutorial pada chanel youtube . Artinya guru kembali merancang tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, media, evaluasi hingga kegiatan dan link
pendukungnya untuk disesuaikan dengan kondisi pembelajaran jarak jauh.
Termasuk merancang kegiatan peserta didik selama belajar di
rumah bersama dengan orang tuanya. Kegiatan praktikum sederhana maupun
keterampilan hidup dasar atau jenis kegiatan lainnya juga perlu ditambahkan dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Serta panduan bagi orang tua
yang akan mendampingi berbagai kegiatan dan proses belajar anak di rumah. Hal ini
tentu saja akan sangat bervariasi karena berkaitan dengan berbagai pertimbangan
guru dalam merumuskannya secara mendetail serta dengan memperhatikan jenjang
pendidikan atau rentang usia peserta didik, kondisi geografis dan kondisi social
di lingkungan sekitar peserta didik.
Artinya bahwa pembelajaran jarak jauh saat ini bersifat
sangat unik. Hampir tidak bisa disamakan antara satu sekolah dengan sekolah
yang lain atau suatu daerah dengan daerah yang lain. Disinilah guru dituntut
mampu menyusun buku teks pembelajaran sendiri yang telah disesuaikan. Dengan kata
lain hal ini menggambarkan bahwa buku teks pelajaran bagi peserta didik yang
dicetak oleh penerbit mayor hampir tidak sepenuhnya digunakan. Meskipun tetap
masih memungkinkan untuk menjadi buku referensi bagi guru maupun peserta didik.
Buku-buku referensi terkini sangat dibutuhkan guru dalam
mengembangkan, merencanakan dan menyusun buku teks pembelajaran dimasa pandemic.
Saat ini justru guru lah yang seharusnya mendapat prioritas dukungan untuk
mengembangkan potensinya. Termasuk berbagai workshop atau pelatihan berbagai
keterampilan yang dibutuhkan guru pada saat pembelajaran jarak jauh. Menguasai metode
pembelajaran yang berbasis internet dan Learning Management System agar guru
lebih terampil dalam menggunakan media dan berbagai aplikasi pembelajaran. Guru
perlu dibekali dengan berbagai aplikasi LMS semisal Zoom, Microsoft Teams,
Google Meet, Whatsapp, Ruang Guru, YouTube, Quizizz, Blog dan sebagainya.
Upgrade pengetahuan dan keterampilan guru lebih banyak mengembangkan
diri berkaitan dengan kompetensi paedagogi, kompetensi social dan professional.
Dari setiap individu guru inilah diharapkan akan mampu mentransfer pengetahuan,
pengalaman, keterampilan, sikap hidup dan banyak hal baik lainnya kepada
peserta didik. Karena memang kondisi pandemic saat ini tidak bisa disamakan
dengan kondisi normal sebelumnya. Dan pendidikan merupakan sarana tepat agar
manusia mampu mengatasi segala persoalah hidup yang terjadi.
Guru sebagai ujung tombak perubahan. Mindset untuk terus
bertumbuh dan mengembangkan diri dari seorang guru diharapkan dapat berimbas
kepada peserta didik dan lingkungannya untuk mampu memahami dan tetap
berpikiran positif meskipun dalam kondisi yang tidak mudah. Mengambil peran perubahan
dalam kondisi saat ini meskipun terlihat sederhana bisa jadi memberi dampak
positif dan manfaat bagi sesama.
Berbagai tantangan yang ada pada akhirnya akan menjadi ilmu baru,
sudut pandang baru, metode atau cara-cara baru yang berhasil ditemukan oleh
manusia melalui proses pendidikan. Inilah hikmah dibalik peristiwa. Memang
tidak serta merta terwujud hal-hal baru yang bermanfaat bagi manusia, berbagai
tantangan itu awalnya tentu membuat ketidaknyamanan. Dan disitulah wujud
kemurahan sang Maha Pencipta kepada hambanya yang mau dengan sabar menghadapi
kesulitan, yaitu akan ada kemudahan.
0 comments:
Post a Comment