Tuesday, October 6, 2020

Membaca Memperkaya Kosakata

 

Narasumber : Abdul Hakim Busro

 

“Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan.”

(Abdul Hakim Busro)



Kecerdasan berbahasa akan membuat kita menjadi sosok yang luar biasa. Itulah yang disampaikan oleh Bapak Abdul Hakim, narasumber kelas belajar menulis kali ini. Beliau adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur. Prestasina luar biasa, dari mulai Juara lomba kreatifitas guru tingkat nasional hingga Juara Olimpiade Guru Nasional.  

Belajar berkomunikasi seperti halnya belajar bersepeda, jika kita sering berlatih maka akan semakin terampil. Ada empat tingkatan kemahiran berbahasa. Hal yang pertama adalah mendengar, kedua adalah berbicara, ketiga adalah membaca dan yang keempat adalah menulis.  Inilah keterampilan berbahasa yang perlu untuk selalu diasah dan ditingkatkan.

Pak Hakim memulai dengan sebuah kalimat bijak. Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan (Abdul Hakim Busro). Dan memang begitulah adanya, membaca akan menambah wawasan dan jumlah perbendaharaan kata (kosakata) yang terekam dalam memori kita.

Kata adalah senjata, karena semua berawal dari kata. Dengan kata, kita dapat memberikan cinta, dengan kata pula dapat tergores luka hati. Juga dengan kata, kita dapat berkreatifitas dengan banyak hal, menulis puisi, menulis cerita, memotivasi dan sebagainya.

Untuk menjadi penulis yang baik maka kita harus mengaktifkan kosakata lebih banyak lagi. Dari 109.000 kosa kata aktif yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2018, seberapa banyak kah kosa kata yang sudah kita miliki? Maka sudah cukupkah modal kosakata kita untuk menjadi penulis? Karena penguasaan kosakata berimplikasi positif bagi keterampilan menulis dan berbicara. Itulah yang disebut dengan komunikasi efektif.

Semakin banyak kosakata yang kita miliki maka hasil karya tulis kita akan semakin baik. Kita akan mampu memilih dan memilah kosakata yang sesuai dengan konteks tulisan yang kita buat. Kalimat demi kalimat akan tersusun dengan lebih baik dan tidak membosankan. Kita tidak akan mengulang-ulang kata-kata yang sama sehingga membosankan.

Seorang penulis akan merangkai kata menjadi sebuah teks maupun menjadi sebuah paragraph. Maka diperlukan perbendaharaan kosakata yang banyak untuk bisa menulis. Jika kita minim literasi, maka jangankan satu paragraph atau sebuah teks, bahkan memulai kalimat pertama saja akan merasa kurang yakin.

 Kita mulai belajar dari “kata”, karena semua tulisan akan berawal dari kata. Menguasainya dengan baik adalah kunci untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya Maka, banyak-banyaklah membaca untuk memperkaya kosakata dan pengetahuan kita.

Membaca dapat membuat otak tetap aktif dan bereaksi untuk melakukan fungsinya secara baik. Membaca juga dapat memperkuat kemampuan berpikir dan menganalisis. Orang-orang hebat adalah mereka para pembaca hebat. Konsep membaca adalah budaya membaca apapun yang dianggap penting, meskipun kita sedang tidak membutuhkan sesuatu. Artinya, membaca tidak hanya karena kepepet dituntut harus membaca karena suatu tugas, melainkan sudah menjadi budaya membaca. Hal ini mampu memperkaya memori kita, sehingga pada saat dibutuhkan maka akan mampu memanggil dan meramunya menjadi satu tulisan yang menarik.

Membaca, mendengar,  menulis dan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang harus terus dilatih. Orang yang berlatih menulis dan berbicara tetapi minim membaca akan berbeda dengan orang yang berlatih menulis, berbicara dan gemar membaca.

 Apa yang kita baca maka akan mampu membuat kita lebih terampil dalam keterampilan berbahasa baik tulis maupun lisan. Dan salah satu menampilkan citra diri yang baik yaitu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik.

Menulis memang tidak harus dengan kata-kata tertentu yang sulit, tetapi tulisan dengan variasi kosakata yang banyak maka akan menjadi lebih menarik. Sehingga membaca akan menjadi rekreasi tersendiri. Variasi membaca juga diperlukan, jadi tidak terpaku pada satu atau dua jenis bacaan. Membaca buku biografi, membaca majalah, sejarah maupun info terkini diperlukan untuk kolaborasi sebuah tulisan.

Selain tentang kosakata. sekurangnya ada dua lagi yang perlu untuk dipelajari yaitu tentang konsep berbahasa dan bagaimana pengutamaan Bahasa Indonesia dalam konteks yang tepat di kehidupan seharai-hari. Menulis menggunakan bahasa seprti apa, itu tergantung dari jenis tulisan kita. Tidak selalu harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai EYD atau sesuai bahasa baku dalam KBBI. Akan tetapi, menggunakan bahasa yang baik sesuai dengan konteksnya  dan sesuai dengan kebutuhannya itu "wajib" hukumnya.

Jadi bingkai tulisan sepatutnya dupayakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Selebihnya bisa sesuai kebutuhan. Tentu saja secara penulisan harus dicetak miring jika memang itu bukan bahasa baku. Dalam konteks cerita, misalnya cerpen maka kata-kata yang digunakan dalam bentuk kalimat percakapan yang ditandai dengan tanda kutip agar lebih fleksibel.

Menulis didalam blog menurut Pak Hakim, panjang atau pendeknya tulisan bukanlah sebuah batasan, tetapi bagaimana sebuah tulisan sudah mampu mewadahi apa yang menjadi keinginan kita dalam menulis. Sudahkah tersampaikan ide atau gagasan dalam tulisan kita. Jadi ukurannya apakah kira-kira jika dibaca orang, tulisan kita sudah cukup jelas maksudnya.

Pada akhirnya yang menemukan kesadaran untuk memiliki budaya membaca adalah diri kita sendiri. Termasuk membiasakan diri membaca dari hal-hal yang ringan. Jika kita sudah mulai menyadari pentingnya membaca maka seharusnya sudah mampu menggerakan kita untuk membaca. Karena memang berbahasa adalah keterampilan yang harus dilatihkan secara berulang atau terus-menerus.

Teruslah membaca dan berkarya


3 comments:

  1. Lengkap sekali .....

    Tapi yang paling saya suka, yang ini :
    Membaca, mendengar, menulis dan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang harus terus dilatih.

    Semangat terus Bu Wiwi
    Ayo Terus Menulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak Indra.. sy belajar banyak dari teman teman semua termasuk pak Indra

      Delete
  2. Hebat ibu, mendetil sekali, mengingatkan kembali isi kuliah td malam, makasih bu...

    ReplyDelete